Wednesday, December 31, 2014

SUDAHKAH AKU BERIMAN..?



Ya Allah, apakah aku ini sudah beriman kepada-MU...???

Sungguh mudah untuk mengaku beriman kepada Allah, karena lidah tidak bertulang. Sungguh mudah untuk tampak beriman, karena penampilan sungguh menipu. Tetapi apakah kita benar2 sungguh beriman kepada Allah? Hanya Allah dan diri kita sendiri yang tahu.  

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian" pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
(Q.S. Al-Baqarah: 8)

 Karena Iman adalah urusan hati, urusan yang tidak terlihat dimata mahluk. Tetapi Allah telah memberikan kita patokan untuk melihat apakah diri kita sudah beriman atau belum.


Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.
(Q.S. Al-Anfal: 2)

 Perhatikan pula firman Allah: 

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang Telah kami rezkikan kepada mereka.
(Q.S. Al-Haj: 35)


Dari ayat diatas kita diajak Allah untuk introspeksi, sudahkah ketika mendengar Asma Allah disebut membuat hati kita bergetar? Atau jangan-jangan hati kita lebih bergetar ketika nama orang yang kita cintai disebut? Jika ketika melihat gadis yang kita cintai, mendengar suaranya mampu menggetarkan hati kita. Bagaimana getaran hati kita ketika berhadapan dengan Allah? Sudahkah hati kita bergetar?
Atau hati kita sebenarnya keras karena iman belum menembus hati kita? Lalu bagaimana...?

Allah Telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya petunjuk.
(Q.S. Az-Zumar: 23)

Menurut Allah, perbanyaklah mengingat Allah (Dzikrullah) dan istiqomah...rutin, ajeg, terus menerus. Karena Dzikrullah yang benar akan membuat hati perlahan2 membuat hati menjadi lembut, jiwa menjadi tenang. Seperti air yang terus menerus menetes di batu yang keras, perlahan-lahan batu akan berlubang juga.

Mulai rajin berDzikir Yuk....!!!
Supaya hati menjadi lembut, jiwa menjadi tenang. Karena hati yang lembut yang dapat bergetar dihadapan Allah.....

Semoga Allah Merahmati...
Semoga Allah Meridhoi...

Saturday, December 20, 2014

GALAU

Ada saatnya kita akan galau, masalah silih berganti seakan gak klihatan ujung pangkalnya, beban hidup serasa mencekik leher. Sadarlah bahwa Allah sedang mengajarkn kita utk menghayati firman-Nya:
(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.
Disitulah diuji orang-orang beriman dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang dahsyat.
(QS Al Ahzab 33: 10-11)


Rubahlah fokus perhatian dr masalah yg dialami menjadi fokus untuk berkarya, berbuat dan peduli. Berbagi berkah dg orang lain, meskipun hanya dg mnyingkirkan paku dari jalanan. Karena pertolongan Allah datang bersama kebaikan yg kita usahakan. Pertolongan ada bersama pertolongan.

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
(QS Muhammad 47 :7)

Semoga Allah Merahmati..
Semoga Allah Meridhoi..

Friday, December 5, 2014

BERSERAH?

Seringkali orang menyalah artikan, bahkan membedakan arti antara berserah (Tawakal) dengan yakin. Padahal sesungguhnya pasrah berserah (Tawakal) adalah keyakinan yang paling top, paling tinggi.

Kok bisa?

Ya! Coba lihat, ketika kita naik kereta api, mis. ke Jakarta, dengan santainya kita akan mencari tempat duduk, mengatur posisi senyaman mungkin lalu tertidur. Bukankah ini salah satu bentuk dari berserah, karena kita yakin bahwa masinis tahu apa yang harus dilakukan untuk sampai ke Jakarta maka kita bisa enak-enakan tidur.

Contoh lain, seorang pasien yang harus dioperasi tidak ragu-ragu berserah “menyodorkan”  tubuhnya dimeja operasi untuk dibedah, karena dia yakin bahwa dokter tahu bagaimana mengurus sakit yang dideritanya. Inipun bentuk lain dari berserah.

Kalau terhadap sesama mahluk kita dapat berserah dengan mudahnya, kenapa dengan Allah Sang Maha Pemilik, Pengatur dan Pemelihara Alam Raya kita sulit untuk berserah, padahal Dia hanya menghendaki yang terbaik untuk kita???

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya
(QS At Thalaq 65 : 3)

Semoga Allah Merahmati..
Semoga Allah Meridhoi..

Wednesday, December 3, 2014

YUK MOVE ON..

Banyak yg pengen merubah nasib, ikut training ini itu, menumpuk sertifikat ini itu pula tapi koq jalan hidupnya gak berubah-berubah? Eh ternyata pikiran sama hati gak sinkron, pikiran pengen move on tp hati masih suka menghayati masalah. Capee deeh....

Makanya sebelum berubah, move on menggapai impian, sembuhkan hati yg luka dulu. Mari kita jujur,  sudah siapkan kita move on atau masih senang menghayati masalah? Yuk move on:

“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS Ar Ra’du [13] : 11)

Apanya yang dirubah?
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.”
(HR Abu Hurairah, Mutafaq Alaih)

Kalau nasib kita ditentukan oleh Allah, dan yang kita dapat adalah sesuai sangkaan kita kepada Allah. Maka dimana kita mencari harus Allah?
“dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. “
(QS. Al Baqarah [2] : 186)

“dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
(QS Qaaf [50]: 16)

Maka mulailah berubah mulai dari diri kita sendiri, sekarang!!
Dan di langit terdapat rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.
(QS Adz Dzariyat [51] : 22-23)

Orang bijak berkata:
Berhati hatilah akan pikiranmu karena mereka akan menjadi perkataan.
Berhati hatilah pada perkataanmu karena mereka akan menjadi tindakan.
Berhati hatilah pada tindakan mu karena mereka akan menjadi kebiasaan.
Jagalah Kebiasaan mu karena mereka akan membentuk karakter mu.
Jaga Karakter mu, karena akan membentuk nasib mu,
dan nasibmu adalah hidup mu..

Semoga Allah Merahmati...
Semoga Allah Meridhoi..

Tuesday, December 2, 2014

BERKACA HATI LURUSKAN NIAT...

Bahagia, sukses, sehat sedikit dari berbagai keinginan manusia. Namun seringkali kita sudah berusaha tapi rasanya pintu tak kunjung terbuka. Rejeki seakan selalu menguap begitu saja, jodoh seakan sulit mendekat, antar keluarga tidak ada ketentraman dan bahkan tubuh seringkali dihinggapi berbagai penyakit yang tidak jelas. Seringkali dalam situasi seperti itu kita mencari kambing hitam atas kesulitan tersebut, bahkan tak jarang kita menggugat Allah atas derita nestapa kita.

Sadarkah kita, bahwa kebanyakan kesulitan hidup itu terjadi atas ulah kita sendiri?
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).
Sebagai Penguasa Kehidupan Allah Berkuasa memberikan kesusahan sebagaimana Allah Berkuasa menghilangkannya. Tetapi maukah kita untuk dirubah menjadi pelaku kehidupan yang baik?
“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS Ar Ra’du : 11)

Apanya yang dirubah?
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.”
(HR Abu Hurairah, Mutafaq Alaih)

Masa sih? Iyalah....
“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah.”
(QS Al Fath : 6)

Kalau begitu mulailah menjadi manusia yang memiliki keyakinan yang baik kepda siapapun, terutama kepada Allah SWT. Jangan biarkan hati, pikiran, ucapan dan perbuatan kita diselipi itikad yang tidak baik....

Dan di langit terdapat rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.
(QS Adz Dzariyat: 22-23)

Semoga Allah Merahmati...
Semoga Allah Meridhoi..

Saturday, November 29, 2014

PERJALANAN HIDUP CERMINAN DIRI

Semua yg kita temui dalam perjalanan hidup ini sebenarnya adalah cerminan dari diri kita sendiri. Semua berasal dari getaran yang kita pancarkan terhadap lingkungan kita. Getaran itu kemudian beresonansi dengan getaran alam semesta dan menampilkan apa yang kita sadari sebagai kenyataan hidup. Jika getaran kita baik, positif, berkelimpahan, penuh kasih sayang maka getaran itu pula yang akan teresonansi dengan getaran alam semesta, itulah yang akan kita jumpai dalam kehidupan kita. Sebaliknya jika getaran kita penuh dengan kecurigaan, kesempitan, keluh kesah, culas dan sebagainya maka getaran itu pulalah yang teresonansi dengan getaran alam semesta dan menjadi kenyataan hidup.

Itulah sebabnya maka sangatlah penting untuk selalu menjaga getaran diri kita tetap positif. Bagaimana caranya menjaga getaran kita tetap positif, caranya sederhana saja selalu isi hati, pikiran dan perbuatan dengan motivasi untuk membaikkan orang lain. Untuk mengharapkan kebaikan bagi orang lain, untuk memudahkan urusan orang lain. Niscaya getaran kita akan menjadi semakin positif, pancaran cahayanyapun semakin cerah dan semua getaran positif yg kita pancarkan tersebut akan saling menggetar dengan getaran alam semesta membentuk simphony merdu untuk kebaikan kita

In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in  asa'tum falaha
Kalau kalian berbuat kebaikan, kebaikan itu untuk kalian sendiri. Kalau kalian berbuat jahat, maka akibatnya untuk kalian juga (Al Isra' : 7)

Suatu pagi, ketika Sayyidah Fathimah selesai berdoa, Hasan kecil bertanya, "Ya Ummi, dari tadi, aku mendengarkan doamu, tetapi tak satu pun doa yang kau panjatkan untuk dirimu sendiri?"
Fathimah menjawab dengan lembut, "Nak, doakan dulu tetanggamu karena ketika para malaikat mendengarkanmu mendoakan tetanggamu, niscaya mereka akan mendoakanmu. Adakah yang lebih baik daripada doa para malaikat yang dekat dengan Allah, Tuhan kita?"
Apabila salah seorang mendoakan saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui oleh yang didoakan, para malaikat berkata, "Amin, semoga engkau memperoleh pula sebagaimana yang engkau doakan itu." (HR Muslim dan Abu Dawud)

APLIKASI HUKUM PANTUL
Doakan kebaikan bagi orang lain, karena kebaikan doa itu juga akan mengenai kita. Setiap kita melihat mendengar kebaikan yang terjadi pd orang lain doakan yg baik, ikut merasa senang dan bersyukur. Kebaikan itu akan mendatangi kita juga

Fokus atensi yang baik, karena itu sama saja dengan kita berdoa. Atensi yang baik akan menjumpai kita dengan kebaikan, begitu pula sebaliknya. Atensi untuk memberikan kemanfaatan pada orang lain, akan mengundang kemanfaatan dan kebaikan untuk diri sendiri. Tetapi ketika atensi itu berubah untuk mencari untung saja misalnya, yang datang sebaliknya, malah rugi. Karena kita mulai bermain akal2an, meninggalkan atensi kemanfaatan yang baik.

Asah niat rasa yang baik dan benar. Menolong orang dengan niat rasa kasih, akan mendatangkan kasih pada perjalanan hidup kita. Tapi menolong dgn niat rasa kasihan, justru membuat perjalanan hidup kita "kasihan deh loe"

Dan masih banyak lagi yg bisa kita temui dlm hidup sehari-hari

Semoga Allah Merahmati..
Semoga Allah Meridhoi..